Lombok Barat – Ketua PW GP Ansor NTB, Dr. Irpan Suriadiata, S.H.I., M.H., memberi pesan tegas kepada pengurus baru GP Ansor Lombok Barat setelah acara Konferensi Cabang (Konfercab) VI yang berlangsung pada Kamis, 19 Desember 2024. Dalam kesempatan tersebut, Irpan mengingatkan bahwa kecepatan dalam bekerja dan kaderisasi yang maksimal harus menjadi fokus utama bagi pengurus yang baru terpilih, termasuk Ketua PC GP Ansor Lombok Barat, Muhali.
Irpan mengapresiasi kinerja pengurus lama yang dinilai sangat baik, namun menekankan bahwa pengurus baru harus bergerak lebih gesit. “Kinerja pengurus lama sudah baik, tetapi pengurus baru harus lebih aktif dan mampu memperbaiki kekurangan yang ada. Jangan banyak bicara, saya ingin kerja cepat,” tegas Irpan.
Dia mengungkapkan bahwa PW GP Ansor NTB kini sedang melakukan penataan organisasi di seluruh kabupaten/kota di NTB, termasuk Lombok Barat hingga Bima, yang akan berlangsung hingga Januari 2025. “Semua pengurus GP Ansor Lombok Barat harus bisa mengikuti ritme kerja cepat ini agar kita bisa bergerak bersama lebih maju kedepan,” ujar Irpan.
Kaderisasi Menjadi Jantung Organisasi
Irpan juga menekankan bahwa kaderisasi merupakan hal yang paling penting bagi GP Ansor. “Kaderisasi adalah jantung dari organisasi. Sebuah organisasi, sekuat apapun, akan menghadapi kehancuran jika gagal dalam kaderisasi,” ujarnya.
Selain itu, Irpan menegaskan bahwa GP Ansor adalah Badan Otonom dari Nahdlatul Ulama (NU), yang berarti setiap pengurus wajib mematuhi kebijakan-kebijakan dari NU. “Kita wajib sami’na wa atha’na kepada pengurus NU. Kita harus tegak lurus mengikuti kebijakan dari pusat hingga cabang,” tambahnya.
Muhali Terpilih Secara Aklamasi
Muhali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Lombok Barat Periode 2024-2028.
Dalam sambutannya, Muhali menyatakan komitmennya untuk memimpin GP Ansor Lombok Barat dengan fokus pada penguatan kaderisasi dan kemandirian. “Kita akan meningkatkan jumlah kader BANSER hingga mencapai 5.000 orang dalam satu periode. Ini bukan hanya sekadar angka, tapi kebutuhan untuk memastikan Ansor tetap solid dan mandiri,” ujar Muhali.
Ia juga menegaskan bahwa GP Ansor harus menjadi garda terdepan dalam membenahi generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) melalui kaderisasi yang maksimal. “Kami optimis bisa mencapai tujuan ini jika kita semua berkomitmen penuh,” tambahnya.[]
